Rabu, 07 Januari 2015

DEXNEWS



Penemuan bagian ekor pesawat AirAsia QZ 8501 oleh tim SAR Gabungan di perairan laut Selat Karimata menjadi temuan menggembirakan. Hasil itu menjadi objek besar ke-12 dari total temuan yang telah diungkap oleh tim pencari.

"Hari ini kita sukses mendapatkan bagian pokok pesawat AirAsia QZ 8501. Temuan ini menjadi objek ke-12 yang telah berhasil ditemukan tim," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu 7 Januari 2015.

Sejauh ini dari hasil evaluasi dan gerak tim di lapangan, sejumlah penyelam sekarang sudah bergerak ke titik baru yang berada tidak jauh dari lokasi temuan ekor pesawat milik QZ 8501.
"Saat ini penyelam sudah kita arahkan ke titik yang sudah kita pastikan sebagai ekor pesawat. Mereka akan memeriksa lebih jauh hasil temuan ini," kata Soelistyo.

Temuan ini bermula pada Rabu 7 Januari 2015 pukul 05.00 WIB, saat kapal Geo Survey yang menangkap pantulan objek dari dasar laut di sektor prioritas tambahan yang ada di area pencarian.
Objek itu diperkirakan berukuran 10x5x3 meter. Selanjutnya pada pukul 08.00 WIB dilakukan pendeteksian kembali dengan menggunakan Multibeam Echo Sounder untuk selanjutnya pada pukul 10.00 WIB diterjunkan ROV (remotely operated vehicle) untuk dilakukan pengambilan gambar.

Dari citra yang telah diambil, akhirnya pada pukul 10.30 WIB dipastikan bahwa objek keduabelas tersebut merupakan bagian dari patahan ekor pesawat milik AirAsia QZ 8501 di mana di citra objek terdapat tulisan 'Air' dan huruf X di bagian dinding.

"Operasi akan terus kami lakukan secara bertahap dan dengan langkah-langkah teratur," kata Soelistyo.

Hingga hari ke-11 pencarian atau pada Rabu 7 Januari 2015, sudah ada 40 jenazah yang berhasil terevakuasi. Hanya ada satu jenazah yang masih dalam proses perjalanan menuju Pangkalan Bun Kalimantan Tengah untuk selanjutnya diterbangkan ke Bandara Juanda Surabaya.

"Pencarian korban terus kami lakukan. Namun memang frekuensi temuannya sudah berkurang, jadi kami prioritaskan pencarian benda di bawah laut," kata Soelistyo.

0 komentar:

Posting Komentar